•2:49 AM
kepada MHW
Aku ingin bercerita tentang dua kuncup mawar
Kala pagi yang masih hijau
Dan senja yang telah merona
Dengan segala kesungguhan hati dan berharap kuncup diberkati
Sungguh aku ingin dua kuncup itu mekar jadi cinta
Pada siang yang terik, satu kuncup terluka oleh duri
Ia Mencari dan tiada menemukan embun penghilang dahaga
hingga kuncup memerah air mata lalu meminumnya,
dan tangis pun kini henti
Air mata itu telah menyulap mawar teluka
Bukan merah, tapi transparan
Bening kini, tawar sudah.
memeram harap pada suhu sepi.
Dua kuncup telah kelopak,
Transparan dan merah
Memandang dunia dari dua arah
Penuh duga, dua Pransangka
Tapi, ku kiri cinta masih ada.
puisi
|
0 comments: