Author: ira
•10:23 PM

Banyangkan! Di sekitarmu, terdapat banyak sekali raksasa, tubuhnya 2 sampai 3 kali lebih tinggi dan besar darimu, kemana mata memandang yang terlihat hanya pinggang dan tangan mereka, kamu harus berjinjit atau mendongakan kepala untuk melihat wajah mereka, kekuatannya jangan ditanya lagi.

Raksasa itu memasak untukmu, dari mulutnya selalu terdengar serentetan perintah, “AYO”, “DIAM”, “MAKAN”, “TIDUR”, “CEPAT”. Raksasa itu mengawasi apa saja yang kamu perbuat, menentukan apa saja yang harus kamu lakukan dan tidak boleh, Mau membangkang? Tak mungkin berani, mereka berubah menjadi menakutkan ketika marah, matanya melotot, suaranya menggelegar dan tangannya yang kuat dengan mudah bisa menampar pipimu, mencubit atau memukul pantat, salah seorang dari raksasa itu bernama Ayah dan yang lain bernama Ibu.

Itu adalah kutipan Kata Pengantar buku Mendidik Dengan Cinta, karya Irawati Istadi yang kemarin aku pinjam seusai acara Rujak Party FLP di rumah teman. Baru kata pengantar yang aku baca, ya kata pengantar, bagian yang sering aku lewatkan setiap kali membaca buku, tapi tidak belakang ini bahkan semua buku yang sudah aku baca aku baca semua kata pengantarnya, bahkan lebih dari satu kali, ini karena aku kesulitan merangkai kata untuk Kata pengantar Kumpulan Puisi kami .--Aku dan Desma Hariyanti Chaniago—(Jadi curhat dheh….) Kembali ke mendidik dengan cinta, sepertinya buku psikologi anak yang bagus.

Buku lain yang aku pinjam adalah Tarapuccino Novel karya Riawani Elyta dan Rika Y Sari, tidak ada kata pengantarnya hanya ucapan Syukur dan terimakasih. Tebal Novel ini 248 halaman, belum aku baca sama sekali hanya ku lihat nomor halaman paling belakang, jika melihat dari covernya sepertinya ini kisah cinta, semoga bagus dan aku akan menceritakan kisahnya pada empunya kerena dia belum selesai membacanya begini katanya; “ini baru, aku belum selesai membaca, pijam ga papa, aku mau membaca buku pinjaman…” he..he..

Masih ada lagi bahan bacaan minggu ini, Problem at Pollensa Bay and Other Strories, karya Agatha Chistie, Tak ada kata pengantar, aku benar-benar-tergila-gila dengan kata pengantar, --lebih tepatnya kata pengantar hampir membuatku gila-- mungkin karya penulis terkenal ini tak perlu ‘diantar dengan kata-kata’. Tokoh utama adalah sepasang suami isteri Theo dan Richard, dari halaman terakhir yang aku baca, Theo akhirnya meninggalkan suaminya entah apa masalahnya tapi dialog yang diucapkan Theo;
“Dalam hidup ini, kita harus membaayar Richard, untuk dosaku aku memnbayar dengan hidup kesepian, untuk dosamu…. Yah, kau berjudi dan mmpertaruhkan segala yang kau cintai dan kau kalah!”
Hmmm dan aku harus membayar rasa penasaran dengan membaca, semoga angka-angka itu tak menggulungku dalam rutinitas dan menyisakan rasa lelah dan kantuk pada malam harinya.

Pagi ini aku cantik Sekali, walau iya ku kira tak harus aku sendiri yang mengatakan he..he.. Itu Judul sebuah buku karya azimah Rahayu, alhamdulillah ada kata pengartarnya, isinya curhat si penulis suka dukanya saat menulis buku ini. Tebal 146 halaman, berkisah hikmah dari kehidupan sehari-hari, rencanya tak kubaca langsung selesai, agar lebih terekam sempurna satu kisah aku akan berhenti dan mencoba meresapi, biasanya buku semacam ini aku bawa kerja, ketika aku ‘BT’ aku akan menyelesaikan satu kisah, catatanya bila sempat.

Akhirnya sudah terdengar suara mengaji dari masjid-masjid dan kata pengantar belum selesai ku buat.. ada yang sudi membantu.

Catatan: Thanks to Mbak Lili dan Mbak Lia untuk bukunya…..






















Selengkapnya..