Entah mengapa, sore ini tiba-tiba aku sangat rindu dengan tempat yang disebut rumah, bukan rumahnya ku kira tapi sama Bapak, Ibu dan segala suasananya, tak terasa tanganku mulai menghitung, Juli tahun ini genap sepuluh tahun aku jadi anak kost. Waktu yang cukup lama ku kira.
Entah mengapa setiap aku pulang kerja, dan mendapati kamar yang masih sama seperti ketika pagi aku pergi, aku ingin pulang ke rumah saja. Aku membayangkan jika di rumah pasti suasananya ramai, paling tidak salamku akan berbalas, lha kalau di mes kantor salamku terpantul antara dinding bisu, paling beruntung dijawab tetangga kamar, jika kebetulan sudah pulang.
Dulu, ketika aku baru masuk SD, 19 tahun yang lalu, kami sekeluarga biasanya saat sore duduk di teras sambil menikmati cemilan buatan ibu, pisang goreng atau ubi rebus dan mulai Bapak cerita tetang segala sesuatu, yang paling Bapak banggakan adalah guru-gurunya di SR (Sekolah Rakyat) yang katanya masih banyak orang londo—Belanda--, sekolahnya yang jauh, atau menulis di batu sabak –Aku juga tidak tahu seperti apa—tapi Bapak menjelaskan, setiap pelajaran yang di tulis harus segera dipahami dan hapal luar kepala masalahnya setelah itu tulisannya harus dihapus untuk menulis pelajaran berikutnya, dan saat itu aku merasa sangat bersyukur punya buku tulis dengan gambar artis cantik pula di sampulnya.
Sekali waktu, aku pernah diajari Bapak bernyanyi lagu jawa yang sampai sekarang aku masih mengingatnya dengan jelas,
“Siji loro telu, lenggahe sedeku
Mirengake guru, yen lagi didangu
Papat nuli limo, lenggahe sing toto
Ojo do sembrono mundak ora biso
Lali latihan, tumut ibu kondangan
Angisin-isini dadi bocak koyo kui”
Artinya :
Satu dua tiga, duduk dengan tangan dilipat
Dengarkan guru ketika diajar
Empat kemudian lima, duduknya yang rapi
Jangan main-main, nanti tidak bisa
Lupa latihan, ikut ibu kondangan
Memalukan jadi anak demikian
Lagu yang membuatku merindukan senja yang pecah, ramai penuh keceriaan di beranda rumah.
•9:45 PM
Isi Hati
|
This entry was posted on 9:45 PM and is filed under
Isi Hati
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 comments: