Author: ira
•2:38 AM


Satu luka lagi bagi wajah bangsa Indonesia, setelah dulu tanggal 5 Agustus 2003, Hotel JW Marriot dibom oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, kini hotel bintang lima dengan taraf internasional itu diledakan lagi, kali ini berbarengan dengan ledakan di Hotel Ritz Charlton yang hanya berjarak 50 meter saja.

Sedianya, kesebelasan raksasa Inggris, Manchester United akan menginap di Hotel Ritz Charlton pada tanggal 20 Juli esok, dalam kunjungan ke Indonesia sekaligus akan bermain melawan Indonesia All Star, dalam pertandingan persahabatan, tapi karena musibah ini MU gagal datang, Penonton Kecewa!

Terlepas dari kekecewaan para penggila bola, tentu ada kekecewaan yang jauh lebih besar, jauh lebih dari sekedar kecewa karena gagal menyaksikan bintang lapangan kelas dunia bermain melawan pemain kebanggaan berkostum merah putih dengan lambang garuda di dada, lebih dari itu, entah berapa kali lipat, pilu dan sedih. Banyak pertanyaan muncul di benakku, yang aku sendiri tidak dapat menjawabnya, siapa pelakunya? Kenapa musti Indinesia?, berapa mereka dibayar untuk melakukan ini? Jika ia orang Indonesia tega sekali ia menodai muka ibu pertiwi? Tidakkah ia tahu di sana ada saudara seimannya? Tidakkah ia tahu di sana ada ayah yang sedang mencari nafkah? Tidakkah ia tahu, di sana ada ibu yang anaknya masih bayi? Tidakkah ia punya hati?

Tentu, pelaku adalah wayang yang berjalan sesuai skenario yang dititahkan dalang, bagimu kini boleh bangga atas suksesnya skenariomu, kau boleh membusungkan dada, lalu berpesta merayakan kemenangan, boleh pula tertawa atau tersenyum sinis atas duka ini, tapi tidakkah engkau tahu setiap kita boleh dan bebas berbuat apa saja tapi tidak dengan konsekuensinya, mungkin di dunia kau selamat dan tak tergugat, tapi tidak di akhirat, karena tidak selembar daun kering pun gugur tanpa sepengetahuan dan izin-Nya, tidakkah engkau tahu, hidup ini adalah sistem tanam tuai?

Jutaan pasang mata menyaksikan puing-puing sisa kemegahan, semoga ini ujian, jutaan pasang telinga mendengar tangis, dan pengal-pengal cerita duka, saksikan ini dengan do’a, semoga musibah ini penebus dosa, semoga musibah ini adalah ujian bagi negeri yang sedang belajar, semoga pelakunya cepat ditemukan, dan jangan sekali-kali kau sangkakan teroris untuk agama rahmatalilalamin, jika engkau bukan orang-orang yang buta matahatinya.


Natar, 18 Juli 2009

This entry was posted on 2:38 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 comments:

On July 28, 2009 at 7:50 PM , lia said...

wah, wah... mbak ira... marah neh ceritanya?? hehe