“Ra, nnti klw ksni tlong bliin Pswat tlp,yg mrh,tmbolny bsar2,dibwah 100rb untuk nenek, begitu sms yang kuterima, kubaca sekilas dan tidak ku jawab, karena kerjaan banyak, lagi kejar date line laporan keuangan, tapi aku berniat mengabulkan sms itu.
Aku ke luar kantor sudah lewat jam 5 sore. Aku cari di mall tempatku kerja tapi ga ada yang warna merah. Ku putuskan untuk mencari di mall di karang. , “Kenapa mesti warna merah, ah mungkin karena orang tua, pikirku. Dalam batin aku berharap, jangan kalau aku tua nanti minta apa-apa warna hijau, karena kebetulan aku suka warna itu.
Di Ramayana pun aku tak menemukan pesawat telepon warna merah yang tombolnya besar-besar
Hari mulai gelap took-toko sudah tutup. Pencarian aku lanjutkan ke Matahari, dari kejauhan aku sudah melihat ada yang aku cari, akhirnya ketemu juga. Ketika kulihat deratan angka Rp.150.000, tersenyum manis kepadaku, aku langsung ingin menawar harga itu, Emang Bambu Kuning (Pasar Tradisional Di Tanjung Karang) kalau di sana harga segitu asal pinter-pinter nawar bisalah dapet Rp 60.000,
Kuurungkan membeli bukan hanya karena harganya mahal, tapi tombolnya juga tidak sesuai permintaan.
Magrib tiba, aku berhenti sholat sebelum aku putuskan mencari ke tujuan akhir, Toko buku Gramedia. Cukup jauh Matahari ke Gramedia. Tiba di pintu masuk aku langsung tanya penjaga toko di mana etalase pesawat telepon. Baru aku menuju kesana, Ponselku berdering, Nenek nelpon
“Iya Nek, jawabku
“Ira di mana, udah malem kok belum nyampe? Tanya nenek
“Ini masih di Gramedia, telepon warna merahnya belum dapet. Aku menjelaskan
“Ira Sayang, Bukan Merah tapi Murah” kata nenek dari seberang
“???????, Iya Nek,iya….
Ah Bodohnya Aku!
•2:43 AM
This entry was posted on 2:43 AM and is filed under
Unforgetable Moment
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
2 comments:
haha.. makanya bu, kalo baca sms yang serius. hehe...
hwahaha...
aduh, belajar bahasa sms dlu ya jeng... :-D