Seorang anak muda sedang bersedih, dia merasa hidupnya tidak beruntung, apa yang dia harapkan selalu tidak kesampaian, dia merasa Tuhan tidak menghendaki dirinya untuk bahagia. Tapi sejak ia bertemu seorang kakek tua bijaksana dia tidak murung lagi, kakek itu mengatakan penderitaan dan kesedihan tidak ubahnya segenggam garam dengan kapasitas kepahitan yang hanya segenggam pula.
Kakek bijaksana menunjukan sebuah percobaan dengan mencampur segenggam garam ke dalam sebuah gelas, lalu mengaduk dan meminta anak muda itu untuk meminum airnya. "bech! bech!.... Pahit kek? Kakek terkekeh lalu berkata " Ayo, aku tunjukan satu hal yang lain" kakek berjalan menuju telaga bening dengan teratai indah di sekelilingnya, lalu menceburkan segenggam garam lagi, mengaduknya dengan sebilah kayu, sejurus kemudian kakek mengambil air telaga dan meminta anak muda minum air kembali, "gimana?" tanya kakek "Segar Kek" jawab cepat anak muda
Begitulah pendirataan adanya, jika hati kita sempit tentu penderitaan kecil akan sangat berat dirasa, namun jika hati kita lapang penderitaan tidak akan mengubah kenikmatan yang disampaikan Tuhan kepada kita melalui penderitaan.
|