Author: ira
•6:04 PM


RUMUS: MENUNGGU tambah BETE dibagi SADAR BAHWA KITA MANUSIA sama dengan MAAF

CONTOH KASUS: Pernah punya janji untuk bertemu di suatu tempat pada jam yang telah disepakati? Saya kira hampir setiap kita pernah. Tentu punya janji sama dengan punya kewajiban, begitu aku merasa sore itu, tepatnya Rabu 12 Agustus 2009, kami sepakat untuk bertemu jam 19.00 di Bunderan Tugu Raden Intan, Lampung.

Pada hari itu aku bekerja hingga menjelang adzan magrib, maklum aku akan cuti untuk rencana kami itu, jadi kerja kejar tanyang untuk beberapa episode hari cuti besok, benar saja aku tiba di mes adzan telah usai, jam menunjukan pukul 18.15. Teeeppppppp! Mati lampu! Ukhhhhh sebel! Belum, mandi, packing dan yang tak kalah penting belum makan laper banget. Harus makan mau jalan jauh, ya ga jalan si.. wong mau ke solo mosok jalan.

Dengan penerangan lilin yang remang-remang, semua beres! mandi, packing, semua dikerjakan dengan tergesa dan agak asal-asalan, tapi tidak untuk makan, aku tetap baca bismillah, makan dengan tangan kanan dan duduk dengan baik. Belum selesai makan ada SMS masuk, ku tengok jam 19.05, waduh! Gawat teman-teman dah nunggu nih, pikirku. Tanpa pikir panjang aku sudahi makan malam hari itu, aku ambil jaket, menyandang tas dan menenteng ransel isi baju,
“Ayo, dek mereka sudah menunggu” ujarku pada adik yang mau mengantarku,
“iya Mbak, tapi bagus kita datang langsung berangkat daripada kita menunggu lama di sana” jawab adikku sambil mengambil kontak motor di atas lemari dan membantu membawakan ranselku.
“Iya, tapi ga enak membuat orang menunggu” begitu aku beralasan.

Sepanjang perjalanan aku membayangkan mereka berlima sudah menungguku dan memasang wajah kesal karena menunggu terlalu lama. maklum dari tempaku lama perjalanan 15 menit, berarti kira-kira aku membuat mereka menunggu selama duapuluh menitan. Ahh.. aku tau itu bukan waktu yang lama untuk sebuah film kesukaan yang kita tonton, tapi akan beda kalau duapuluh menit menunggu.

Aku merasa bersalah, kenapa tadi tak pulang kerja lebih awal, atau packing dari kemarin, ah selalu menyesal itu di belakang. Sejurus kemudian aku sudah mempunyai jalan keluar masalah ini, di otakku telah tersusun permintaan maaf yang begitu tulus from my deep heart

“Maaf telah membuat kalian menunggu, bukan maksudku begitu, tapi tadi magrib saja aku baru pulang kerja, ditambah belum packing dan mati lampu”

begitu aku akan berlasan sembari memasang wajah memelas dan mimik minta dimaafkan, mungkin di tambah dengan intonasi suara yang penuh rasa penyesalan. Aku berharap mereka memaafkan, karena aku tahu mereka –sahabat-sahabatku itu orang baik.

Seperti mengerti apa yang aku khawatirkan, adikku mempercepat laju motor yang kami tumpangi, kurang dari limabelas menit kami sudah sampai ditempat aku dan sahabat-sahabat baikku itu berjanji bertemu, dan aku benar-benar terkejut karena ternyata belum seorang pun dari kelima sahabatku itu yang sudah tiba di tempat itu, aku teringat SMS yang masuk saat aku makan tadi:
“Kalian di mana kalau sudah sampai, tunggu ya”
Begitu SMS dari teman yang kami tidak akan pergi tanpanya, karena dia yang menjemput kami dengan mobil kawannya.

Uhhhhhhhhhh, kurang panjang rasanya huruf H-nya untuk menggambarkan kekesalanku saat itu, lebih aku menunggu untuk beberapa lama, berdiri dan belum duduk sejak pulang kerja kecuali saat makan tadi. Satu rasa menyesal yang kurasa tak ada guna lagi yaitu, kenapa aku tak membaca SMS tadi, dan aku yakin SMS itu adalah pemberitahuan bahwa mereka telah menungguku.

Aku yang tadi sudah menyusun kata permintaan maaf, ternyata sahabat-sahabatku yang meminta maaf, berbagai pertanyaan bermunculan, apakah mereka juga merasa menyesal?, apakah kalimat permintaan maaf yang mereka ucapkan itu telah mereka rangkai sebelumnya sepertiku tadi? Apakah mereka juga baru pulang ke rumah ketika magrib? apakah mereka juga sangat ingin dimaafkan seperti aku tadi?
hmmmmm sebagai manusia aku tau mungkin mereka juga merasa tak enak seperti aku tadi, walau menunggu itu suatu hal yang tak bisa di bilang enak, aku memaafkan sahabat-sahabatku itu. *Angel mode on*

This entry was posted on 6:04 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

2 comments:

On September 3, 2009 at 3:07 AM , lia said...

aduh... hehe...
semoga gak cm bentar mud angel nya... tapi selalu...
maaf yee, udah menunggu lama waktu itu... he.. piss... ^^

 
On September 3, 2009 at 8:43 PM , ira said...

@Lia : Ga....lah, sekarang juga masih aktif kok, lebih lg ini kan Ramadhan....