Author: ira
•6:58 PM


Seperti apa terbebas dari dendam derita?


Seperti pisau yang dicabut pelan-pelan
Dari cengkraman luka.
(Joko Pinurbo 2005)



Sejenak aku terpaku, kemudian perih menjejak kuat hatiku, setelah membaca puisi ini.
Puisi yang singkat namun mampu menggambarkan hati yang sangat sakit, nyeri.

Dendam biasanya timbul oleh disakitinya tubuh dan atau hati, sehingga meninggalkan luka. Tak jarang luka tubuh telah sembuh, namun hati belum terobati.

Tidak mudah memang memaafkan sekaligus melupakan. Hanya hati pembrani yang mampu melakukannya. Tak jarang mulut mengatakan “aku sudah memaafkan tetapi tidak akan pernah lupa seumur hidup.” Sungguh ini sama sekali bukan maaf karena FORGIVE = FORGET.

Melepaskan pisau yang menikam hati memang nyeri, namun setelah itu luka dapat benar-benar sembuh, dan ini jauh lebuh baik dari pada tetap membiarkan pisau dendam mencengkram hati.

This entry was posted on 6:58 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 comments:

On July 30, 2012 at 9:12 PM , lia said...

setuju mb.. terkadang kita berusaha sekuat hati untuk memaafkan walaupun luka masih saja ada bekasnya.

ah, sudahlah :D

nah, begini dong, posting tulisan gitu