Author: ira
•6:13 PM


Kau kecup luka pada kuncup kecil bunga mawar
Saat tetes embun pertama kehidupan masih jernih
Saat mata mungil mengerling kabur

Kau dekap hangat penuh harap
Saat sapa pertama tangis nakal pada alam
Mengembang senyum tipis
Membumbung setinggi awan

Hujan kasih mu menyirami pangkal akar
Hingga batang kokok, tegak tumbuh
Angin kasih mu membelai helai daun
Berbisik senandung cinta biru nan merdu
Perisai kasih mu menjaga, agar tealingi
Walau batang berduri kerap melukai

Gunung-gunung terkesima akan keagungan cinta
Hingga tangis harunya mengalir bermuara di samudra dalam
Tapi, sungguh cinta mu tiada tandingan.

Angkasa menyaksikan ketulusan murni
Kasih tak menuntut balas
Hingga hujan tak sanggup kembali ke langit
Sungguh kasih mu tak terungkit


Matahari mu tak mengenal hujan
Matahari mu tak mengenal awan
Bersinar untuk terangnya siang
Bersinar untuk gelapnya malam
Do’a pun sepanjang jalan

Lalu dengan apa aku menebus semua?
Segunung cinta
Sesamudra kasih
Dunia, angkasa seluruh isinya?
Sedang surga diletakan Tuhan di bawah kakimu.




Natar, 21 Desember 2008

Note:
Kagem ibu,ibu,ibu
Tiada kata tepat untuk melukiskan semua pengorbanan, kasih sayang dan cintamu,
Melukiskan saja tidak, tentu semua tiada kan pernah terbalas sekalipun dengan diri ku seluruhnya.

This entry was posted on 6:13 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: