“R” huruf yang terkadang orang Indonesia tidak dapat melafalkannya dengan benar, biasanya mereka di juluki cadel, termasuk aku. Pada awalnya aku sedih menyadari tak dapat menyebut huruf ke 18 di jajaran Alphabet itu. Kata orang-orang lidahku pendek.
Banyak temanku yang sering mengolok, tentu aku sedih bahkan menangis. Aku ingat aku terakhir menangis karena hal ini adalah kelas tiga SPM. Ah, cengeng sekali aku. Namun sekarang aku tak mempedulikan orang-orang yang suka meledekku, anggap saja mereka memperhatikan aku.
Banyak kenangan yang kuingat dengan ketidakmampuanku menyebut huruf yang sering di eja dengan “Romeo” itu. Kata salah satu teman SMPku “ketika Tuhan mebagikan alphabet sampai “Q” aku sudah pergi karena dikira sudah selesai, pas aku balik lagi sudah ke huruf “S”. aku tersenyum dan membiarkan mereka mengarang cerita untukku.
Ada lagi yang membuatku lebih tersenyum lebar, ketika ponakan ibu banyak yang datang selaturahim Idul fitri, tentu mereka datang dengan balita-balita yang lucu sekaligus nakal. Di mana-di mana anak adalah kebanggaan bagi orang tuanya, jadilah ponakan-ponakan ibu bercerita kehebatan anaknya, ponakan yang satu bilang si A itu ngomongnya sudah lancar tapi jalan belakangan, yang satu lagi cerita kalau anak bungsunya jalan duluan baru bisa manggil ibu. Eh ibuku dari dapur ikut membanggakan putri sulungnya yang tak lain tak bukan adalah aku. “Kalau si dia ini belum sampai satu tahun dah jalan tapi… tapi sampai sekarang belum lancar menyebut semua huruf” Ruang tamu seketika riuh oleh tawa. Ibuku, ibuku…aku tersenyum.
Sekarang aku menikmati setiap lelucon huruf “R” ku yang tidak jelas itu. Kejadian di kantor lebih seru lagi, mereka sama dengan teman sekolah ataupun kuliah, mereka suka bercanda dan menyuruhku menyebut kalimat yang berujung huruf aneh itu. Misalnya “pagar rumah warna merah”, namun aku harus mengakui karena mereka pula aku jadi kreatif, memanggil nama orang mencari penggalan untuk menghindari kata yang mengandung huruf R, atau mencari persamaan kata misalnya:
- Turun = Ke bawah
- Ngeprint = Nyetak
- Dibicarakan = Dibahas
- Kamar mandi = Toilet/Wc (Water Close)
- Ruangan = Tempat
- Parau = sengau
Ada yang punya saran untukku agar tidak melafalkan Huruf itu?
Duduk
Resah
Berdiri
Payah
Berjalan
Patah
Akibat Hati
Kurang Berserah
Pada sore yang langitnya muram gersang
dan burung-burung gelatik hinggap bisu pada ranting-ranting tanpa daun
ku kabarkan padamu, kasihku
“rinduku tak lekas lalu”
Mungkin karena aku masih selalu melewati danau hijau itu
Tempat aku minum, menebus dahaga ilmu,
sekali waktu kau pernah berujar
“lekaslah memancing ikan-ikan kecil untuk bekal bila senja tiba”
Atau karena mimpi ditidurku yang sedikit,
Setelah kunang-kunang menyulam malam di pelupuk mata
Entahlah…..
Tapi aku tak pernah duduk di tempat ku dulu,
Waktu takkan sanggup bawaku ke sana,
Aku hanya memandang pohon yang kian tinggi, tanpa daun apalagi buah
“Rasanya nyeri karena terlalu rindu”
Jika masa nanti telah membawaku kembali ke danau hijau itu
Akan ku kabarkan pada tunas-tunas kecil yang kian tumbuh di sana
“Bahwa di danau itu cintaku yang biru”
Natar,11/03/09
Seperti biasa ketika buka Blog yang ku lihat pertama kali kotak pesan kemudian komen. Apakah ada yang mengunjungi blogku hari ini? begitu kira-kira pertanyaannya. Sabtu 21/03/2009 kemarin aku terkejut pas liat kotak pesan, ada pesan begini; BENING “Mbak Ira selamat ya udah menang lomba blog resensi Novel LcDE (Luka di Champs Eleyees) nya Mbak Sikrit”
“Iya Tah, Iya tah? Aku kaget sekaligus seneng, tapi belum percaya, aku tau si Bening ini, ku cari nomor Hpnya di phonebookku tapi ga ada, mulai aku kirim SMS ke Mbak Desi dan Mbak Lili nanya nomor si Bening ini. lama ga ada yang bales dari kedua orang ini. ah sebel rasanya.
Dasar aku yang telmi, kan pasti dikabari di e-mailku, emang dasar aku suka telmi.. akhirnya aku buka email, ternyata bener. Alhamdulillah… semoga ini akan menjadi semangat untuk aku buat tulisan yang bagus, ngarep bolehkan?
SMS masuk ngasih tau nomor HP si Bening, aku bilang makasih ke dia. Untuk memastikan buka aja blognya mbak Sikit http://sikrit.multiply.com/ katanya begitu. Pas buka ada mbak desi juga jadi salah satu pemenangnya.. selamat ya mbak…
INGINKU…………
Aku ingin putihku selalu menang
Di setiap peperangan kalbu
Menduduki seluruh wilayah hatiku
Menguasai dan memerintah di kerajaan jiwaku
Hingga………..
Tiada izin untuk sebuah pengingkaran
Tiada undang-undang yang melegalkan kemunafikan
Tiada tempat untuk aktifitas kezaliman
Tiada waktu untuk bermalasan
Tiada lahan untuk menanam bibit keangkuhan dan kesombongan
Tiada Cinta untuk dunia fana
Hingga……….
Tiada pernah gersang kerajaan jiwaku
Oleh api dengki dan terik mentari dendam
Tiada arus iri hati
Penyebab banjir bandang kehancuran kerajaan jiwaku
Pada akhirnya putihku mampu jadikan….
Kerajaan jiwaku damai
Kerajaan jiwaku makmur
Kerajaan jiwaku ikhlas
Kerajaan jiwaku terjaga oleh putihku
Menyilaukan hitamku
Lalu memenjarakannya
Dan ketika perjalanan raga tempat kerajaan jiwaku berhenti di kelopak senja jingga yang memanggil
Kerajaan jiwaku abadi
Kerajaan jiwaku tenang
Kerajaan jiwaku tersenyum menyambut Izroil
Namun………
Putihku rapuh
Putihku lemah
Putihku papa
Putihku kecil
Putihku tiada berdaya…………
Bandar Lampung, 01 Desember 2005
Ini hujan pertama usai kemarau
Aroma tanah tercium sangat, menusuk
Debu jadi lumpur
Memajang panjang sepasang jejak kaki
Rumput halaman coklat basah, masih enggan baka
Menanti gerimis kecil jadi hujan
Lalu mati usai berbunga
Malam terasa lebih panjang
Mendung mengemas semua bintang
Rintik gerimis berkawan guntur
Langit mengurai panjang benang bening, meleleh
Tuntas basah merembas
Mentari pagi lebih subuh
Hujan tinggal gerimis
Memantul indah bulir pelangi
Tersenyum hangat pada kuncup kecil bunga rumput.
Natar, Juni 2008
Di tata
Letih..
Tertatih
Jatuh
Tak apa
Bangkit
Berjuang
Menang
Begitu
Harapan
Mulai memudar
Raja siang menggeliat di ufuk timur
Terusik konser kokok ayam
Alam riang menyambut cahaya kemilau
Di setiap sudut-Nya
Lelahku telah pergi bersama sang mimpi
Gersang ragaku telah tertebus
Berjuta embun suci
Alhamdulillah,
Pagiku penuh rahmat
Note: pagi ketika aku sembuh sakit beberapa saat lalu.
Seperti benih
Tumbuh
Seperti racun
Menjalar
Layaknya Mariyuana
Ketagihan
Bak Anggur
Memabukan
Cinta-Mu
Dalam
Rindu-Mu
Menggetarkan
Berjumpa dengan-Mu
Impian
Tapi,
Aku bukan pecinta ulung.