Author: ira
•10:03 PM

“Ingatkah kau teman,satu gelas es Marimas, sayur kates, peyek teri, dan sambel ijo menjadi menu buka puasa hampir tiap hari?


SMS ini ku terima pada hari-hari awal puasa Ramadhan tahun ini, dikirim oleh Anisa, teman satu kamar saat kost waktu kuliah dulu. Aku tersenyum membacanya dan seketika ingatan akan keakraban kami terasa begitu dekat.

Ku balas sms tersebut hanya dengan emotikon senyum :)


Tak selang lama balasan ku terima;


“SMS apa? Kosong?”

Maka ku balas dengan bercanda, begini;


“Iya tah? Coba cek yang bener, itu isinya segelas marimas, sayur kates, peyek teri, dan sambel cabe ijo. Coba cek dulu..”


Sepertinya Nisa juga sedang ingin bercanda, maka dia pun membalas dengan bercanda;

“Mana, ga ada”


Maka cepat ku balas;


“Gimana si? Mana mungkin bisa makanan dikirim lewat sms?” he..he..


Saat itu aku sadar bahwa sebenarnya kami sedang bernostalgia, sedang mengingat kebersamaan yang begitu dekat, dua tahun, bukan waktu yang sebentar walau tak terlalu lama tapi apa yang telah kami alami, walau tak seperti lagu dangdut, makan sepering berdua tidur di tikar bersama, bagaimana dulu berbagi tempat tidur, berbagi sepotong roti, bergantian kamar mandi—walau terkadang berteriak dari luar,cepetan, udah ga tahan—he..he.. dan saat kami lama tak pernah bertemu seperti sekarang, jika kalimat ini kurasakan ku kira tak berlebihan, aku rindu dan SMS ini pelipurnya.

This entry was posted on 10:03 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: