Tanggal 8 Juli 1991, tanggal saat aku di daftarkan Bapakku di SD N I Sukajaya Punduh, Pesawaran. Sejak hari senin itu aku resmi menjadi pelajar. Ini hal besar dalam hidupku, aku masih dapat merasa semangatku saat itu, bahkan semalaman aku tak dapat tidur nyenyak karena terus membayangkan mengenakan seragam merah-putih, bersepatu, memakai topi, (Aku merasa akan sangat cantik…) Dan akhirnya pagi itu datang dengan begitu pelan menurutku. Sekolahku jauh dari rumah—kata orang-orang kampungku kira-kira tiga setengah kilo meter—tapi sampai sekarang aku belum pernah mengukur jauhnya.
Sekolah ternyata menyenangkan, begitu kira-kira yang aku rasakan saat usiaku masih tujuh tahun. Banyak perlengkapan yang di belikan ibu untuk sekolahku, seragam, sepatu, topi, buku tulis, pensil, pengahapus. Jika ibu membelikan semua itu untukku, maka Bapakku membuatkan aku hanger kayu untuk seragam sekolahku, alasannya di pasar kampung kami ibu tak menemukan penjual hanger—sekarang tentu sudah banyak, karena telah banyak yang berubah dari kampungku-- Bapak membuatnya dua, tapi ketika aku pulang terakhir kemarin aku hanya menjumpai satu, entah ke mana satu lagi, meski satu hanger tak ada, atau suatu hari nanti hanger kayu buatan Bapakku lapuk dimakan waktu, tidak ada yang dapat menghapus kenangan di hatiku, kenangan tentang Bapak-Ibuku yang begitu mencintiku, begitu memperhatikan perlengkapan sekolah anaknya dan berusaha memberi yang terbaik dari apa yang Bapak-Ibuku miliki.
Selain hanger Bapakku juga membuatkan aku sebuah rak buku dua tingkat, rak buku sederhana itu masih ada hingga sekarang, dan di gunakan pula oleh kedua adikku, terakhir aku pulang, masih mendapati buku-buku SMP dan beberapa buku SD ku.
Terimakasih Bapak…
Terimakasih Ibu…
Entah bagaimana aku membalas cinta yang engkau beri, Sedang ridhomu adalah ridho Allah jua